PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI
DALAM BERBAGAI BIDANG
Selasa,13-10-2020
Universitas Teknokrat Bandar Lampung
DALAM
PERDAGANGAN
perdagangan secara elektronik adalah perdagangan
yang dilakukan dengan memanfaatan jaringan telekomunikasi terutama Internet.
Internet memungkinkan orang a tau organisasi yang berada pada jarak
yang jauh dapat saling berkomunikasi dengan biaya yang murah. Hal ini kemudian
dimanfaatkan untuk melakukan transaksi perdagangan. Ada banyak bentuk
perdagangan secara elektonik yang dilakukan sekarang , antara lain : Internet
Banking, pembelian dan penyedian barang, toko o nline dan
sebagainya. Perdagangan secara elektronik memberikan keuntungan baik kepada
perusahan maupun kepada pelanggan (customer). E-commerce merupakan suatu set
dinamis teknologi, aplikasi, dan proses bisinis yang menghubungkan perusahaan,
konsumen dan komunitas melalui transaksi elektronik dan perdagangan barang,
pelayanan informasi yang dilakukan secara elektronik”. Di internet, Anda juga
bisa melakukan transaksi jual beli barang. Sekarang di internet sudah banyak
terdapat toko online. Secara fisik, mereka bukan toko dalam arti sebenarnya.
Mereka hanya menyediakan situs web, dan melalui situs web ini Anda bisa memesan
barang-barang tertentu pada mereka. Misalnya saja Anda hendak membeli mobil.
Anda tinggal mengisi formulir yang disediakan, menuliskan spesifikasi mobil
yang hendak Anda beli, lalu tekan tombol buy (beli). Pembayaran dilakukan
dengan kartu kredit (melalui internet juga). Beberapa hari kemudian, mobil yang
Anda pesan tersebut diantar ke rumah Anda.
DALAM BIDANG PERBANKAN
Sekarang telah banyak pelaku ekonomi, khususnya di kota-kota besar yang tidak lagi menggunakan uan g tunai dalam transaksi pembayarannya, tetapi telah memanfaatkan layanan perbankan modern. Layanan perbankan modern yang hanya ada di kota-kota besar ini dapat dimaklumi karena pertumbuhan ekonomi saat ini yang masih terpusat di kota-kota besar saja, yang menyebabkan perputaran uang juga terpusat di kota-kota besar. Sehingga sektor perbankan pun agak lamban dalam ekspansinya ke daerah-daerah. Hal ini sedikit banyak disebabkan oleh kondisi infrastruktur sekarang selain aspek geografis Indonesia yang unik dan luas.Untuk menunjang keberhasilan operasional sebuah lembaga keuangan/perbankan seperti bank, sudah pasti diperlukan sistem informasi yang handal yang dapat diakses dengan mudah oleh nasabahnya, yang pada akhirnya akan bergantung pada teknologi informasi online, sebagai contoh, seorang nasabah dapat menarik uang dimanapun dia berada selama masih ada layanan ATM (Anjungan Tunai Mandiri) dari bank tersebut, atau seorang nasabah dapat mengecek saldo dan mentransfer uang tersebut ke rekening yang lain hanya dalam hitungan menit saja, semua transaksi dapat dilakukan.Perkembangan teknologi informasi Indonesia sangat dipengaruhi oleh kemampuan sumber daya manusia dalam memahami komponen teknologi informa si, seperti perangkat keras dan perangkat lunak komputer; sistem jaringan baik berupa LAN (Local Area Network) ataupun WAN (Wide Area Network) dan sistem telekomunikasi yang akan digunakan untuk mentransfer data. Kebutuhan akan tenaga yang berbasis teknologi informasi masih terus meningkat; hal ini bisa terlihat dengan banyaknya jenis pekerjaan yang memerlukan kemampuan di bidang teknologi informasi di berbagai bidang; juga jumlah SDM (Sumber Daya Manusia) berkemampuan di bidang teknologi informasi masih sedikit, bila dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia.
DALAM PENDIDIKAN
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi
(TIK) telah memberikan pengaruh terhadap dunia pendidikan khususnya
dalam proses pembelajaran. Menurut Rosenberg (2001), dengan berkembangnya
penggunaan TIK ada lima pergeseran dalam proses pembelajaran yaitu: (1) dari
pelatihan ke penampilan, (2) dari ruang kelas ke di mana dan kapan saja, (3) dari
kertas ke “on line” atau saluran, (4) fasilitas fisik ke fasilitas jaringan
kerja, (5) dari waktu siklus ke waktu nyata. Komunikasi sebagai media
pendidikan dilakukan dengan menggunakan media-media komunikasi seperti telepon,
komputer, internet, e-mail, dan sebagainya. Interaksi antara guru dan siswa
tidak hanya dilakukan melalui hubungan tatap muka tetapi juga dilakukan dengan
menggunakan media-media tersebut (Rosenberg, 2001).
Teknologi sering dipahami oleh orang awam sebagai sesuatu yang berupa mesin atau
hal-hal yang berkaitan dengan permesinan, namun sesungguhnya teknologi
pendidikan memiliki makna yang lebih luas, karena teknologi pendidikan
merupakan perpaduan dari unsur manusia, mesin, ide, prosedur, dan
pengelolaannya (Hoba, 1977) kemudian pengertian tersebut akan lebih jelas
dengan pengertian bahwa pada hakikatnya teknologi adalah penerapan dari ilmu
atau pengetahuan lain yang terorganisir ke dalam tugas-tugas praktis
(Galbraith, 1977). Keberadaan teknologi harus dimaknai sebagai upaya untuk meningkatkan
efektivitas dan efisiensi dan teknologi tidak dapat dipisahkan dari masalah,
sebab teknologi lahir dan dikembangkan untuk memecahkan permasalahan yang
dihadapi oleh manusia. Berkaitan dengan hal tersebut, maka teknologi pendidikan
juga dapat dipandang sebagai suatu produk dan proses (Sadiman, 1993). Sebagai
suatu produk teknologi pendidikan mudah dipahami karena sifatnya lebih konkrit
seperti radio, televisi, proyektor, OHP dan sebagainya.
Sebagai sebuah proses teknologi pendidikan bersifat abstrak. Dalam hal ini
teknologi pendidikan bisa dipahami sebagai sesuatu proses yang kompleks, dan
terpadu yang melibatkan orang, prosedur, ide, peralatan, dan organisasi untuk
menganalisis masalah, mencari jalan untuk mengatasi
permasalahan,melaksanakan,menilai, dan mengelola pemecahan masalah tersebut
yang mencakup semua aspek belajar manusia. (AECT, 1977). Sejalan dengan hal
tersebut, maka lahirnya teknologi pendidikan lahir dari adanya permasalahan
dalam pendidikan.Permasalahan pendidikan yang mencuat saat ini, meliputi
pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan, peningkatan mutu / kualitas,
relevansi, dan efisiensi pendidikan. Permasalahan serius yang masih dirasakan
oleh pendidikan mulai dari pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi adalah
masalah kualitas, tentu saja ini dapat di pecahkan melalui pendekatan
DALAM BIDANG KEDOKTERAN
Informatika kedokteran adalah disiplin yang
berkaitan erat dengan pemanfaatan komputer dan teknologi komunikasi di bidang
kedokteran. Edward H. Shortliffe mendefinisikan informatika kedokteran sebagai
berikut: “Disiplin ilmu yang berkembang dengan cepat yang berurusan dengan
penyimpanan, penarikan dan penggunaan data, informasi, serta pengetahuan
biomedik secara optimal untuk tujuan pemecahan masalah dan pengambilan
keputusan”. Pakar informatika kedokteran lainnya, Haux mengatakan dengan istilah
“systematic
processing of information in medicine“.
Informatika
kedokteran berhubungan dengan semua ilmu dasar dan terapan dalam
kedokteran dan terkait sangat erat dengan teknologi informasi modern,
yaitu komputer dan komunikasi. Posisinya di kedokteran berada di persilangan
antara berbagai disiplin ilmu dasar dan terapan di kedokteran serta disiplin di
luar kedokteran, seperti ilmu informasi, komputer, statistika, dan psikologi.
Secara terapan, aplikasi informatika kedokteran meliputi rekam medis
elektronik, sistem pendukung keputusan medis, sistem penarikan informasi
kedokteran, hingga pemanfaatan internet dan intranet untuk sektor kesehatan,
termasuk pengembangan sistem informasi klinis.
DALAM SOSIAL MASYARAKAT
Proses penggunaan teknologi informasi dan
komunikasi merupakan dasar yang muncul dan dikenal sebagai Informatika
Masyarakat. Masyarakat informatika melibatkan diri lebih dari sekedar
pengadopsian teknologi informasi dan komunikasi di dalamnya, tetapi ikut dalam
penerapan teknologi informasi dan komunikasi demi keuntungan masyarakat lokal.
Masyarakat informatika tidak hanya menghadapkan teknologi, tetapi juga gagasan
sosial yang dikenal sebagai modal sosial. Masyarakat informatika juga
memperkenalkan dimensi baru ke dalam konsep pembagian masyarakat berdasarkan
modal budaya dan kelas sosial yang menstratifikasi masyarakat.
Michael Gurstein, (Gurstein, 2000), mendeskripsikan masyarakat informasi dengan
cara berikut: Masyarakat Informatika adalah aplikasi teknologi informasi dan
komunikasi untuk memungkinkan proses masyarakat dan pencapaian tujuan
masyarakat yang mencakup pembagian digital di dalam maupun antar masyarakat.
Masyarakat informatika muncul sebagai kerangka untuk mendekati Sistem
Informasi secara sistematis dari perspektif masyarakat dan sejajar dengan
Sistem Informasi Manajemen dalam pengembangan strategi dan teknik untuk
manajemen penggunaan dan aplikasi sistem informasi masyarakat.
Masyarakat informatika mengatasi hubungan antara teori akademik dan penelitian,
masalah kebijakan dan pragmatis yang timbul dari puluhan ribu “Jaringan
Masyarakat”, “Pusat Teknologi Masyarakat”, Telecentre, Pusat Komunikasi
Masyarakat, dan Telecottage yang saat ini berada secara global.
Sebagai satu bidang akademik, masyarakat informatika mengambil sumber daya dan
partisipan dari serangkaian latar belakang, termasuk Ilmu Komputer, Manajemen,
Ilmu Informasi dan Perpustakaan, Perencanaan, Sosiologi, Pendidikan, Kebijakan
Sosial, dan penelitian Pedesaan, Regional, dan Pembangunan.
Sebagai suatu praktik, masyarakat informatika merupakan kepentingan bagi mereka
yang perhatian dengan Pengembangan Masyarakat dan Ekonomi Lokal di Negara
Berkembang maupun Maju dan memiliki hubungan dekat dengan mereka yang bekerja
di bidang-bidang seperti Pembangunan Masyarakat, Pembangunan Ekonomi
Masyarakat, Informatika Kesehatan Berbasis Masyarakat, Pendidikan Dewasa dan
Lanjutan.
Masyarakat informatika adalah bagian dari struktur masyarakat di dunia yang
muncul dan memiliki peran di sejumlah tingkat fundamental dalam masyarakat yang
berkembang. Masyarakat informatika dapat dideskripsikan sebagai penggunaan
teknologi informasi dan komunikasi untuk praktik masyarakat, yang didefinisikan
oleh Glen (1993) sebagai Penyampaian Layanan Masyarakat, dan Tindakan Masyarakat.
Khususnya, Praktik Masyarakat semakin dianggap fundamental untuk
masalah-masalah sosial karena masyarakat di suatu tempat menghadapi dunia
perdagangan modern yang kurang menjadi subyek negara/ bangsa.
Komunikasi telah memainkan peranan penting dalam mengembangkan dan
mempertahankan kesehjateraan masyarakat secara geografis sepanjang sejarah.
Informatika Masyarakat adalah sebuah fenomena terkini pada masyarakat jaringan
modern, dapat dilacak pada pemrakarsa komunikasi masyarakat akhir 1980 sampai
awal 1990.
Sejak permulaan, tujuan utama teknologi masyarakat adalah untuk menggunakan
prasarana, aplikasi, dan layanan informasi dan komunikasi untuk memberdayakan
dan melestarikan modal sosial masyarakat lokal (jaringan, organisasi, kelompok,
aktivitas, dan nilai yang mendasari kehidupan masyarakat).
“Mahasiswa tak perlu dipandang sebagai juru selamat atau
ratu adil yang kedatangannya perlu dinantikan. Mahasiswa juga tidak perlu
dipandang eksklusif sehingga harus selalu berjuang sendirian. Mari
berkolaborasi untuk Indonesia yang lebih baik” (Alif Syifa Vianda Mahasiswa Teknokrat Bandar
Lampung,Teknokrat,Senin 12 Oktober 2020)